Selamat malam
semua, apa kabar ? semoga sehat selalu. Di momen lebaran seperti ini sering kali
dimanfaatkan oleh orang orang untuk bepergian dengan berbagai tujuan, baik itu
untuk bersilaturahmi dengan sanak saudara maupun hanya untuk jalan jalan
ditengah rutinitas kerja dan sekolah. Begitu juga dengan saya. Di momen linur
lebaran ini saya gunakan untuk bersilaturahmi sekaligus berjalan jalan, hah?.
Pada
kesempatan libur ini saya pergi berjalan jalan digunung sindoro bersama teman
teman pecinta alam di desa. Nah pada kesempatan kali ini, saya akan
menceritakan pengalaman Pendakian Gunung
Sindoro via Jalur Bansari.
Saya
berangkat bersama rombongan berjumlah 5 orang dari Grup Pecinta alam bernama
ORPAKAPA. Berangkat pada hari sabtu tanggal 9 juli, pukul 9.30 WIB dari
kecamatan reban kabupaten batang, dan sampai dibasecamp Bansari (Kecamatan
Bansari Kabupaten Temanggung) pukul 15.00, seharusnya kami bias sampai disana
paling lambat pukul 13.00, namun karena ada kendala dijalan membuat perjalanan
kami tertunda selama 2 jam lebih.
Basecamp
Bansari terletak didesa bansari, kecamatan bansari kabupaten temanggung,
letaknya yang berada didalam perkampungan dan lumayan jauh dari jalur arteri
membuat kami kesulitan mencari basecamp ini, namun berbekal informasi dari
penduduk sekitar akhirnya kami bias sampai di basecamp, sebenarnya ada beberapa
pilihan basecamp untuk pendakian menuju Gunung Sindoro, diantaranya yang
terkenal adalah via Kledung, Tambi,
Mranggan, Jumprit, dll. Alasan kami memilih basecamp ini adalah karena
ingin mencari jalur yang berbeda dengan pendaki lain agar tidak terlalu ramai
diperjalanan. Dan benar saja, memang sangat sedikit pendaki yang tau jalur ini.
Kami
memulai pendakian pukul 16.30 dari basecamp, setelah membayar biaya registrasi
dan tiket parker sebesar Rp.40.000,00 untuk 5 orang. Perjalanan antara basecamp
menuju Pos 1(Sidempul camping ground) memakan waktu sekitar 2 jam, jalan yang
dilalui berupa jalan berbatu rapih yang berada ditengah tengah lading penduduk.
Disekililing jalur ini anda akan menjumpai ladang tembakau yang asri dengan
pemandangan khas pegunungan yang memanjakan mata. Pos 1 sendiri merupakan
bangunan tembok seperti rumah biasa.
Perjalanan
kami lanjutkan setelah sejenak beristirahat selama 20 menit, jalur selanjutnya
berupa hutan dengan tanah dan sedikit bebatuan kecil. Hutan ini membentang
antara Pos 1 keatas sampai dengan Pos 5, isinya berupa vegetasi pohon pinus
sampai dengan tanaman kering dan beberapa pohon yang tidak saya ketahui namanya
namun sangat besar dan kokoh. Kami sampai di Pos 3 (Tunggangan 2050 MDPL) pukul 23.45 dan membangun tenda di Pos 3 untuk
bermalam.
Perjalanan
kami lanjutkan pukul 08.00, jalurnya masih berada di hutan dengan track berupa
undakan tanah dan akar akaran, kami sampai di Pos 4 (Bukit Soma,2315 MDPL). Ditengah tengah Pos 4 dan Pos 5 (Mlelan, 2715 MDPL) terdapat spot
bernama Pangkalan Ojek yang cocok untuk mendirikan camp dan menanti sunrise
maupun sunset karena letaknya berada disisi tebing yang lapang.
Perjalanan
antara Pos 5 sampai Pos 6 dilalui dengan track berupa sabana dan ilalang
setinggi pinggang, semakin keatas, anda akan menjumpai bebatuan besar yang
berada diantara rumput ilalang, jika beruntung mendaki disaat yang tepat , anda
akan menjumpai tumbuhan Edelweiss yang sedang mekar. Sayang sekali kami hanya
menjumpai Edelweiss yang belum mekar.
Kami
sampai dipos 6 pukul 15.00 WIB, pos 6 (Centhong,
3050MDPL) hanya berjarak kurang lebih 400meter dari puncak Gunung sindoro,
sehingga kami memutuskan untuk membuat tenda dan meninggalkan barang bawaan
kami ditenda dan pergi ke puncak tanpa carrier. Hal ini kami lakukan karena
saat itu hanya kami yang ada disana, jika ada pendaki lain, hal ini tidak
disarankan.
Puncak
gunung sindoro terdiri dari lapangan berpasir dan bebatuan yang berserakan,
serta ada beberapa tanaman yang tidak saya ketahui namanya (lagi). Melalui
puncak gunung anda bias memlihat pemandangan Gunung Sumbing dan bahkan jika
beruntung, anda bias melihat merbabu dan merapi juga.
NOTE
1. Waktu
pendakian ini hanya acuan sederhana, bias lebih cepat atau lebih lambat
tergantung pendaki itu sendiri.
2. Informasi
dalam artikel ini didasarkan berdasar observasi penulis, sehingga belum tentu
100% benar.
3. Berhati
hati dalam mendaki gunung sindoro karena cuaca sangat mudah berubah.
4. Jaga
selalu kebersihan diatas gunung demi kelestarian alam kita.
Nah itu dia
pengalaman saya mendaki gunung sindoro. Bagaimana ? apa anda tertarik untuk
mendaki juga ? terus kunjungi sakuretsuu.blogspot.com untuk update artikel
terbaru. Salam Lestari!
Wassalamu’alaikum
Wr.Wb
ConversionConversion EmoticonEmoticon